INILAH.COM, Banda Aceh - Untuk memenuhi kebutuhan logistik Pilkada Gubernur NAD, KIP Aceh mengalokasikan dana Rp 18 miliar.Menurut,
Komisioner KIP Aceh urusan logistik, Robby Syahputra, dana sebesar Rp
18 miliar digunakan untuk membiayai pengadaan bilik suara, kertas suara,
kartu pemilih, tinta, alat coblos, baliho, spanduk, serta kebutuhan
logistik lainnya.
“Hanya kotak suara yang tidak dibutuhkan dana
lagi, karena kotak suara Pemilu 2009 lalu masih layak digunakan,” kata
Robby Syahputra dalam jumpa pers di Media Center KIP Aceh, Jumat
(15/10).
Khusus untuk pengadaan kartu pemilih dan tinta,
lanjutnya, KIP Aceh akan menanggung semua biayanya, baik itu untuk
kebutuhan provinsi maupun kabupaten/kota. Sedangkan pengadaan item-item
logistik lainnya, seperti surat suara, masuk ke dalam rencana kerja
anggaran masing-masing KIP kabupaten/kota.
Menurut Robby,
mekanisme pengadaan masing-masing instrumen logistik ini akan melalui
proses tender. Tapi bila waktu memang tidak memungkinkan, maka akan
dipertimbangkan pola penunjukan langsung.
Sementara, Sekretaris
KIP Aceh Djasmi Has menambahkan, pola penunjukan langsung ini
dibenarkan, setelah terlebih dahulu mendapat izin dari KPU melalui
Sekretaris Jenderal.
“Namun begitu, KIP masih terus berupaya agar pelaksanaannya sesuai prosedur normal,” katanya.
Untuk
itu, lanjut Djasmi, KIP Aceh sudah mengeluarkan tiga surat keputusan,
yakni tentang struktur kepanitiaan, pedoman pengadaan, dan keputusan KIP
tentang penggunaan kotak suara tahun 2009. Khusus untuk kepanitiaan,
KIP mendatang empat SDM dari kantor Gubernur Aceh, karena KIP Aceh hanya
memiliki satu tenaga yang bersertifikasi.
Robby menambahkan,
proses tender untuk mencari pemenang, kemungkinan dilakukan dalam waktu
dekat. Hanya saja, proses pelaksanaannya dilakukan setelah ada keputusan
KIP Aceh tentang penetapan calon tetap.
“Saat ini, seluruh
pendaftar masih berstatus bakal calon. Setelah nanti keluar keputusan
tentang calon tetap yang akan ikut Pemilukada, maka pengadaan logistik,
seperti cetak surat suara, bisa dilakukan. Khusus untuk pemilukada
tingkat provinsi, pengadaan kertas suara ini nilainya mencapai Rp 10
miliar lebih,'' paparnya.
Robby memperkirakan, surat suara sudah
akan diterima di seluruh kabupaten/kota pada Minggu pertama Desember
2011. Sedangkan hari pencoblosan akan dilakukan pada 24 Desember 2011.
Pemeriksaan Kesehatan
Sementara
itu, 68 orang kandidat menjalani pemeriksaan yang dilakukan tim Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) Aceh, hari ini. Mereka yang menjalani pemeriksaan
kesehatan itu, di antaranya Irwandi Yusuf (Gubernur Aceh), Teungku
Ahmad Tajuddin, Mawardy Nurdin, Aminullah Usman, Ibnu Hasim, dan Munir
Usman.
Sepanjang pemeriksaan ini berlangsung, tidak seorang pun
yang diperkenankan mendampingi kandidat. Teknis pemeriksaan dilakukan
dengan membagi dua kelompok.
Sebanyak 32 kandidat pada pagi hari
mengikuti tes psikologi dan wawancara, di saat bersamaan 36 kandidat
lainnya juga menjalani pemeriksaan fisik hingga siang hari. Menjelang
siang, 32 kandidat masuk pada tahap tes fisik, sebaliknya 36 kandidat
lainnya menjalani tes psikologi dan wawancara.
Untuk pemeriksaan
fisik, para kandidat akan menjalani pemeriksaan secara simultan di enam
ruangan terpisah, yakni pemeriksaan di ruang Radiologi, THT, Audiometri,
Saraf, Neurobehavioe dan Kardiologi.
Semua kandidat akan
menjalani semua pemeriksaan itu secara bergantian. Untuk tes psikologi,
kegiatannya akan berlangsung di ruang auditorium lantai satu RSUZA.
Dalam
tes ini, para peserta akan menjawab lebih dari 600 pertanyaan tertulis.
Usai tes, semua jawaban tersebut akan diperiksa dengan komputer.
Berikutnya, masing-masing kandidat akan menjalani tes wawancara yang
dilakukan oleh ahli psikologi. Secara keseluruhan, proses pemeriksaan
kesehatan itu akan berlangsung sampai sore.