kang sudi

Senin, 10 Oktober 2011

65 Kg Sabu Asal Malaysia Lolos Masuk ke Indonesia

BANDA ACEH - Polda Aceh memperkirakan 65 kilogram sabu-sabu asal Malaysia sudah lolos diselundupkan ke Indonesia melalui Aceh dalam kurun enam bulan terakhir. Penyelundupan itu diduga dilakukan melalui jalur udara dan laut. Kapolda Aceh Irjen Iskandar mengatakan data itu merupakan estimasi pihaknya berdasarkan penggagalan penyelundupan sabu dilakukan pihaknya selama ini. Dalam enam bulan ini Polda sudah menyita 6,4 Kg sabu yang diselundup dari Malaysia. “Dalam ilmu narkotika. 1 itu banding 10. Artinya satu tertangkap 10 sudah lolos. Dalam enam bulan ini kita sudah menyita 6,4 gram sabu, diperkirakan ada 65 Kg sudah lolos, maka masyarakat saya minta hati-hati, orangtua harus mewaspadai anaknya,” katanya di Banda Aceh, Senin (10/10/2011). Dari estimasi itu diperkirakan dalam kurun enam bulan terakhir ini, tiap bulan ada 10 Kg sabu masuk ke Aceh. Menurut Iskandar, Aceh dimanfaatkan sebagai salah satu jalur masuk sabu ke Indonesia oleh mafia narkotoba sekarang. Mafia ini menjadikan rute penyelundup senjata semasa konflik Aceh dulu sebagai jalur memasukkan sabu. Bukan hanya lewat jalur laut. Terbukanya Aceh melalui jalur udara sekarang juga dimanfaatkan oleh para mafia sebagai jalur menyelundup barang haram tersebut. “Apalagi secara geografis Aceh sangat dekat dengan Malaysia,” ujar Iskandar. Sabu yang masuk ke Aceh, lanjut dia, berasal dari Malaysia. Sabu di Malaysia sendiri diselundupkan dari Iran dan beberapa Negara timur tengah lainnya. Mafia yang bermain umumnya berasal dari Afrika. Iskandar mengatakan bos besar penyelundup narkoba di Aceh ada di Jakarta dan Medan, Sumatera Utara. “Aceh hanya jalur masuk, jalur klasik,” kata dia. “Orang Aceh, seperti oknum-oknum tadi hanya dipakai sebagai pengantara saja, kurir. Dengan bayaran perkilonya Rp25 juta. Sangat menjanjikan memang,” ujar Iskandar. Dia menambahkan kasus narkoba khususnya sabu sekarang sudah menjadi ancaman paling besar di Aceh. Sabu sudah merasuki semua lini dari pejabat, Polisi, TNI, PNS hingga pelajar tingkat SMP. Iskandar meminta agar masyarakat terus waspada dan membantu Polisi dalam memutuskan rantai peredaran barang haram ini. Orangtua diminta terus mewaspadai anak-anaknya agar tidak terjebak dalam narkoba. Menurutnya masalah narkoba kini menjadi ancaman global. Polda Aceh bersama Kepolisian di Provinsi lain yang berdekatan dengan Malaysia sudah menjalin kerjasama dengan Kepolisian Diraja Malaysia untuk mengantisipasi kasus narkoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar